Kamis, 21 Maret 2013

Tolong kembalikan tangan ita

Gadis kecil berusia 4 thn itu sedang asyik mencoret-coret tanah di pekarangan rumahnya,sementara pembantu yang menjaganya menjemur pakaian . Beberapa waktu kemudian ,Ita gadis kecil ini menemukan paku berkarat dan memakainya untuk menggambar. Kemudian Ita berjalan ke garasi dan mulai menggoreskan paku itu di sedan hitam yang baru di beli papanya . Dapat di bayangkan apa yang terjadi dengan sedan itu .
Sore harinya ,ketika papa dan mamanya pulang dengan bangga Ita menarik tangan papanya untuk memperlihatkan hasil karyanya di garasi . Pemandangan di garasi itu dengan cepat memompa emosi papanya dan karena lepas kendali papanya memukul tangan Ita dengan mistar . " Ampun pa...Ampun Pa...." Ituah jeritan  yang keluar dari mulut Ita ,tapi jeritan itu tidak di hiraukan oleh papanya . Setelah merasa puas ,papanya berhenti dan  menyuruh pembantu untuk mengurusi Ita yang baru saja didisiplin tanpa pembelaan sang mama.
Tangis yang panjang melelahkan Ita dan ia pun tertidur , ketika pembantu memandikanya ,dari awal sampai selesai mandi Ita menangis karena perih di kedua tanganya .Ketika si pembantu memberitahukan kepada majikanya,mereka hanya menyuruh untuk mengoleskannya dengan salep. Keesokan harinya mereka bekerja seperti biasa,sementara tangan Ita mulai membengkak .Saat si pembantu menelpon nyonyanya,ia kembali di perinahkan untuk mengoleskan salep dan memberikan obat demam.Hari berganti hari dengan suhu badan Ita mulai naik,namun kedua orangtua mereka tidak serius mengobati tangan Ita sampai suatu hari shu tubuh Ita sangat tinggi.Dengan panik mereka pun membawa Ita kerumah sakit.Diagnosa dokter Ita demam di akibatkan oleh luka-luka di tangannya.Setelah diopname selama1 minggu akhirnya dengan berat hati Dokter memberitahukan kondisi Ita "Tanganya yang bernanah membusuk,Untuk menyelamatkan Ita kami harus mengamputasi tangannya" . Dengan berat hati dan derai air mata dan penyesalan yang tak habisnya ,Papa dan Mamanya menandatangani surat persetujuan . Singkat cerita ,Ita duoperasi dan setelah siuman dengan menahan rasa sakit di tangannya ia berkata "Pa,Ita nggak nakal lagi ,Ita sayang sama Papa dan Mama ,Tapi Pa tolong kembalikan tangan ita ,Kalau ngak pinjam aja Pa ,Ita janji gak akan mengulanginya lagi ,tolong kembalikan tangan Ita pa..." Semoa orang yang ada diruangan itu membisu ,hanya isak tangis dan derai air mata yang berbicara mewakili kesedihan dan penyesalan mereka .
Efek yang di timbulkan oleh amarah dan kehilangan kendali adalah rasa sakit dan rasa bersalah . Dalam sebuah keluarga ,kesalahan seorang anak berpotensi meningkatkan emosi orangtua,namun seharusnya orangtua mempersiapkan diri dengan penguasan diri tinggi sehingga dapat mendidik anaknya tanpa meninggalkan luka-luka batin pada anaknya


Selasa, 05 Maret 2013

"Papa ,,Mama akan berpisah"

Salah satu tugas dari orang tua adalah melindungi anak dari rasa sakit. Bukan hanya sakit fisik, tapi juga guncangan emosi. Lalu bagaimana jika keadaan memaksa Anda untuk mengungkapkan fakta yang menyakitkan? Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si.,Psi, yang akrab dipanggil Nina (psikolog anak dan keluarga dari Medicare Clinic dan Klinik Terpadu Fakultas Psikologi Universitas Indonesia) menjelaskan, perkembangan otak emosional di masa kanak-kanak dan remaja lebih pesat dibandingkan otak rasionalnya.
Maka segala informasi yang akan diberikan kepada anak memang perlu dipertimbangkan efeknya. “Kalau informasi yang sifatnya baik, harus diberikan sebanyak-banyaknya, segala informasi yang sifatnya buruk lebih baik dikontroll. Tujuannya untuk mengoptimalkan perkembangan emosional mereka,” jelas Nina.
Orangtua wajib menjaga, jangan sampai informasi yang Anda beri menjauhkan anak-anak dari Anda. Sebab pada dasarnya masa kanak-kanak adalah masa untuk menumbuhkan rasa percaya kepada dirinya sendiri, juga kepada orang-orang terdekatnya.
Kepercayaan yang dibutuhkan terhadap diri sendiri adalah bahwa dirinya mampu melakukan apa yang ia ingin lakukan. “Misalnya, ketika ia haus, ia bisa mengambil minumnya sendiri, dan bisa menyembuhkan rasa hausnya. Sementara kepercayaan terhadap orang lain berarti bahwa ia merasa disayang oleh orang lain. Anak-anak harus percaya bahwa orang lain akan berusaha menyediakan bantuan untuknya. Bentuknya bisa berupa fasilitas ataupun dukungan,” jelas Nina.
Setidaknya ada 3 situasi psikologis yang perlu ditangani dengan hati-hati bila Anda ingin menjelaskannya pada anak.
PERCERAIAN
Cari waktu dan tempat yang tepat, bicaralah bersama mantan suami Anda. Minta perhatian anak untuk berita penting yang akan  disampaikan. Sampaikan bahwa mulai waktu tertentu, anak-anak akan tinggal bersama salah satu orangtua saja (yang mendapat hak asuh), misalnya Anda. Jelaskan juga, bahwa ayah mereka akan tinggal di mana. Nina menegaskan, “Yang paling penting, jelaskan bahwa walaupun kedua ayah dan ibu akan tinggal di tempat berbeda, keduanya tetap menyayangi anak-anak. Tidak akan ada yang berubah.”
Tapi berbeda usia, berbeda juga cara penyampaiannya. Untuk anak usia 5 tahun, Anda harus menyampaikannya dengan sangat hati-hati, karena trauma yang ditimbulkan mungkin juga lebih besar dibandingkan anak usia belasan tahun. Jelaskan dengan bahasa yang lebih sederhana. Misalnya, sambil menunjuk kalender, terangkan dulu hari ini tanggal berapa, hari apa. Lalu katakan, “Mulai tanggal 15, kita tidak tinggal bersama papa lagi. Papa tetap tinggal di sini, tapi kita akan pindah ke rumah nenek. Tapi papa akan sering datang mengunjungi kita.”
Anak usia belasan tahun sudah dapat menangkap konsep yang lebih abstrak. Dia sudah dapat membayangkan keadaan sebuah perceraian. Tapi siapkan diri Anda untuk kemungkinan akan muncul ledakan kemarahan karena di usia remaja ini, emosi anak- anak cenderung meledak-ledak.
Problem utama anak korban perceraian adalah rasa percaya diri yang ikut surut seiring perpisahan dua orang terdekatnya. Cegah dari awal dengan membina relasi positif dengan mantan pasangan. Semakin baik hubungan orang tua, semakin baik pula konsep diri anak, meskipun dengan kondisi berpisah. Buktikan komitmen Anda ini pada anak-anak hingga mereka dewasa dan mandiri. Jika upaya itu berhasil, anak-anak akan tetap tumbuh menjadi anak yang percaya diri dan menghargai institusi perkawinan.
Tip: Ajari anak menjawab pertanyaan sulit. Persiapkan anak Anda untuk menjawab pertanyaan dari teman-temannya tentang perceraian orangtua. Ajarkan anak untuk berani mengatakan, “Ya, orangtua saya bercerai, tapi mereka sangat mencintai saya meski mereka tinggal terpisah.
KEHILANGAN PEKERJAAN/USAHA GAGAL
Terbiasa segala sesuatu bisa dibeli, lalu tiba-tiba Anda harus menghitung uang dulu ketika ingin membeli sesuatu. Bagaimana keadaan ini harus Anda sampaikan pada anak-anak?
Pada anak balita, katakan bahwa ayah atau ibunya sekarang lebih banyak di rumah karena tak bekerja lagi. Jelaskan juga bahwa ayah atau ibu juga membutuhkan waktu untuk berpikir. Minta anak untuk ikut membantu berhemat. Misalnya dengan menikmati akhir pekan di rumah saja daripada ke luar rumah.
Sementara kepada anak usia belasan tahun, sampaikan dengan lebih terbuka bahwa sekarang ayah atau ibunya tidak bekerja lagi. Mereka sekeluarga sekarang harus lebih selektif melakukan pengeluaran. Nina menambahkan, “Pada segala usia, jelaskan bahwa apapun yang terjadi, Anda dan suami akan berusaha keras memenuhi kebutuhan-kebutuhan terpenting mereka, seperti yang berhubungan dengan sekolah. Anda juga bisa meminta agar anak-anak ikut berdoa agar kesulitan ini segera berlalu.”
Ketika kondisi keuangan keluarga sedang tidak baik, anak Anda mungkin mencari-cari penyebab orangtuanya kehilangan pekerjaan. Sehari-hari ia mengenal ayah atau ibunya sebagai sosok yang baik dan bisa diandalkan. Lalu perlukah anak mengetahui dengan jelas situasi pekerjaan yang sedang dihadapi orangtuanya? Mengapa orangtuanya sampai kehilangan pekerjaan atau mengalami kerugian dalam usaha? Pada anak remaja, hal tersebut bisa dilakukan. Anda bisa menjelaskan kondisi perusahaan tempat orangtua bekerja yang sedang melakukan pengurangan tenaga kerja, atau bisnis pribadi yang sedang merugi misalnya. Tapi pada anak yang masih kecil, penjelasan Anda akan sulit dipahami. Ia akan menganggap apa pun penjelasan Anda sebagai sesuatu yang mengancam. Nina menilai belum waktunya mereka tahu, dan menyarankan, “Daripada melibatkan anak dalam situasi yang tidak nyaman, lebih baik Anda fokus untuk merawat dan menyediakan berbagai kebutuhannya.”
Tip: Ikut berhemat. Bantulah anak untuk membuat catatan tentang apa saja yang perlu dihemat. Kegiatan ini dapat dijadikan sarana untuk berdiskusi mengenai kebutuhan yang penting atau tidak terlalu penting. Ajari anak untuk mulai membedakan keinginan dan kebutuhan.
ORANG TERDEKAT SAKIT KERAS
Kehilangan kehadiran seseorang yang dicintai, tentunya terasa berat. Begitu pula yang dirasakan anak-anak ketika ayah, ibu, atau nenek yang dulu selalu ada, tiba-tiba tak lagi ada. Tak perlu menyembunyikan keadaan yang sebenarnya. Jelaskan bahwa orangtua atau neneknya sakit parah saat ini, dan membutuhkan doa untuk kesembuhannya.
Pada anak usia belasan, Anda bisa menceritakan diagnosis dokter. Lalu libatkan anak untuk mencari tahu berbagai hal tentang penyakit tersebut melalui internet, buku, atau berbagai informasi. Tujuannya agar ia paham penyakit yang diderita orang yang dicintainya. Ketika salah seorang keluarga mengalami sakit, tentu ada waktu yang tersita untuk merawat atau berkunjung ke rumah sakit. Tapi seperti aturan  rumah sakit, anak-anak tak bisa berkunjung sesukanya. Sebagai gantinya, menurut Nina, pertemuan itu bisa diganti dengan surat, benda untuk kenang-kenangan, foto atau video. Kehadiran secara ragawi memang tak tergantikan, namun anak-anak akan cukup terhibur.
Tapi apa yang harus dilakukan bila kondisi orang yang dicintai sudah sangat gawat, dikhawatirkan hidupnya tidak akan lama lagi? “Mintalah izin pada pihak rumah sakit agar anak Anda dapat menemui anggota keluarga yang dirawat. Namun sebelum pertemuan, jelaskan kondisi pasien, agar anak tidak shock. Misalnya, eyang sekarang pakai infus, badannya kurus sekali. Kamu boleh mencium tangannya yang tidak ada selang infus,” kata Nina.
Jangan kaget jika setelah melihat orang terdekat yang makin parah, anak akan bertanya tentang kematian. “Kalau Anda merasa tidak nyaman menjawab pertanyaan itu, mintalah waktu untuk menyusun kata yang tepat. Pada anak balita, Anda bisa menerangkan, semua orang pasti mati. Tapi orang tersebut akan tetap mengisi hati kita dengan kebahagiaan yang pernah dibagi bersama.”
Tip: Gantikan kehadiran Anda. Jika ayah atau ibu cukup lama mengalami sakit, mintalah keluarga dekat untuk menggantikan kehadiran orangtua di saat-saat penting. Misalnya seorang tante untuk menemani anak belajar menghadapi ujian, atau saudara sepupu untuk menemaninya liburan.

Menjadi Pribadi Propesional

Banyak orang ingin menjadi  pribadi propesional.Untuk itu berbagai langkah di kejar ,mulai dari sekolah formal ,maupun menambah wawasan dengan mengikuti  berbagai seminar sampai mencharege baterai . Namun kita perlu menyadari menjadi pribadi propesional adalah proses ketimbang tujuan . Kita semua berada di track yang sama . Yang membedakan adalah upaya kita ,merangkak ,berjalan atau berlari .

Karena menyadari bahwa untuk menjadi pribadi propesional itu merupakan proses seumur hidup ,alangkah baiknya jika kita belajar bersama tiap hari . Biarlah apa saja yang masuk ke panca indra ,kita bisa membuat makin bijak dalam menjalani kehidupan baik di ranah privat,publik .

Kamis, 14 Februari 2013

"Beda bukan aneh"

"BEDA BUKAN ANEH..!!"

Berbeda dengan orang lain bukanlah suatu keanehan tapi keunikan. Kita tidak perlu minder bila kita tidak mengenal 'dunia malam'-dugem yang keluar masuk pub, diskotek, cafe atau sejenisnya...
Kita tidak perlu sungkan bila kita tidak ikut-ikutan berbahasa gaul yang mungkin cenderung berbicara kotor...
kita tidak perlu merasa rendah diri bila diejek 'jadul', ketika kita tidak mengikuti mode dan tidak berpakaian 'buka-bukaan' atau mengenakan rok mini..
Kita tidak perlu malu bila kita dianggap tidak mengikuti trend-trend dunia masa kini lainnya...

 Siapa bilang tanpa hal-hal duniawi yang cenderung negatif itu kita tidak gaul??
Bukankah lebih baik kita yang menularkan 'style' baru yang positif ke orang-orang disekeliling kita, daripada hanya menjadi seorang pengikut.

Gaul bukan berarti merusak diri dan menerobos nilai etika, namun menjadi pribadi yang 'excellent' lewat gaya bicara, kebiasaan, tingkah laku.., bahkan lewat semua potensi positif yang kita miliki.

Jadilah berbeda, dan biarlah orang sekeliling kita melihat dan bertanya apa yang membuat kita berbeda dan tidak terseret oleh dunia..